TIMES BONDOWOSO, MALANG – Aksi demo menolak UU TNI yang dilakukan ratusan massa aksi dari berbagai elemen di depan gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh, Minggu (23/3/2025) malan.
Pantauan TIMES Indonesia, massa aksi ricuh sekitar pukul 18.34 WIB. Mulanya, mereka melemparkan petasan ke arah gedung DPRD Kota Malang dan melemparkan bom molotov.
Setelah itu, aparat kepolisian dari TNI/Polri pun mulai bersiap di samping gedung DPRD Kota Malang.
Tak tinggal diam, ratusan massa aksi pun langsung melempari puluhan personel kepolisian maupun TNI yang tengah bersiap untuk membubarkan massa aksi.
Kericuhan terus terjadi ketika petasan-petasan itu pun langsung mengarah dan mengenai para aparat kepolisian dan TNI.
Aksi massa pun terus membrutal hingga menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang. Usai menjebol pagar, mereka membakar pis gedung DPRD Kota Malang dan merusak sejumlah fasilitas umum.
Melihat kondisi semakin anarkis, sekitar pukul 18.41 WIB aparat kepolisian dan TNI langsung memukul mundur ratusan massa aksi.
Dibantu dengan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa pun dipukul mundur hingga ke Jalan Kertanegara. Terlihat juga ada beberapa massa aksi dibawa dan diamankan oleh petugas aparat.
Selanjutnya, petugas Damkar pun memadamkan pos gedung DPRD Kota Malang yang terbakar hebat. Sekitar pukul 18.50 WIB situasi di lokasi pun aman dan kondusif.
Atas kejadian tersebut, sejumlah massa aksi pun diketahui mengalami luka. Tak hanya itu, sejumlah personel kepolisian maupun TNI juga mengalami luka hingga membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah yang tiba di lokasi usai adanya kericuhan menyayangkan kejadian tersebut. “Sebenarnya kami sudah siap menerima audiensi. Saya saat turun sudah tidak kondusif,” ucap Rimzah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Demo Tolak UU TNI di Kota Malang Berakhir Ricuh, Aparat Bubarkan Paksa Ratusan Massa
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ronny Wicaksono |